KRAPYAK.org – Dalam rangka menyambut haul KH Ali Maksum ke-35 yang akan diselenggarakan pada tanggal 22 November 2023, Pondok Pesantren Krapyak Yayasan Ali Maksum Yogyakarta menggelar acara Seminar Literasi Digital pada tanggal 19 November 2023 di Aula Asrama Madrasah Aliyah Putra.
Seminar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti pertemuan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ahli. Seminar kali ini mengundang tiga narasumber ahli, salah satunya adalah Dr. Abdulloh Hamid, M.Pd. Beliau merupakan dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dan penulis buku Literasi Digital Santri Milenial: Buku Pegangan Santri di Era Banjir Informasi.
Menurut Paul Gilster seperti yang dikutip oleh beliau, literasi digital merupakan, “the ability to understand and use information in multiple formats from a wide variety of sources when it is presented via computers (kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai format dari berbagai sumber ketika informasi tersebut disajikan melalui komputer).”
Pada awal penyampaian, beliau menyatakan bahwa dahulu belum ada situs web berbasis ahlussunnah wal jama’ah yang bisa menjadi rujukan kalangan awam. Berbeda dengan sekarang, sudah banyak situs web yang beraliran ahlussunnah wal jama’ah seperti NU Online dan yang paling terbaru yaitu Bandongan.co yang didirikan oleh H. Widyawan S.T., M.Sc., Ph.D., narasumber lain di Seminar Literasi Digital.
“Dulu, waktu mencari hukum agama, banyak website yang bukan ahlussunnah wal jama’ah. Tapi sekarang sudah banyak website-website yang beraliran ahlussunnah wal jama’ah seperti NU Online dan sekarang yang paling terbaru adalah Bandongan.co,” ungkapnya.
Kemudian, beliau menjelaskan lima ideologi dalam Islam setelah Reformasi yang diambil dari buku Ideologi Gerakan Pasca-Reformasi: Gerakan-Gerakan Sosial-Politik dalam Tinjuan Ideologis karya As’ad Said Ali.
Kelima ideologi tersebut yaitu Islam Modernis dengan Muhammadiyyah sebagai representasinya; Islam Tradisionalis-Konservatif seperti Nahdlatul Ulama; Islam Transformis seperti Jaringan Islam Liberal (JIL) yang didirikan oleh Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil), ketua Lakpesdam PBNU sekarang; Islam Fundamentalis seperti Ikhwanul Muslimin, ISIS, Hamas, dan Taliban; dan yang terakhir adalah Islam Non-Mainstream.
Lalu, beliau menjelaskan relasi ideologi-aliran ke-Islam-an di Indonesia yang memiliki medianya masing-masing berupa website. Relasi tersebut terbagi menjadi empat, yaitu Khilafah-Islamisme, Revivalis-Wahabi, Ormas-Santri Pesantren, dan Milenial-Multikultural.
Pada penghujung penyampaian, beliau juga menjelaskan empat konsep literasi digital yang yang sejalan dengan tradisi pondok pesantren, yaitu tabayyun, tashawwur dan tashdiq, Ilmu Takhrij Hadits, dan website rekomendasi untuk santri.
Pewarta: Rizki Hidayatulloh | Foto: Gaih Aditama