KRAPYAK.org – Berbagai acara dalam rangka memperingati Haul Almaghfurlah KH Ali Maksum ke-35 sangat menarik perhatian kalangan luas baik santri, anak-anak, mahasiswa, maupun masyarakat sekitar. Setelah beberapa acara berlangsung pada hari sebelumnya, Seminar Literasi Digital yang dilaksanakan pada Ahad, (19/11/23) juga menjadi rangkaian acara yang tak kalah menarik. Seminar Literasi Digital dilaksanakan di Aula Asrama Madrasah Aliyah Putra. Pada kesempatan kali ini, Seminar Literasi Digital mengangkat tema “Antara Kreasi dan Haluan Ahlussunah wal Jama’ah di Ruang Publik Digital”.
Acara ini dibuka oleh KH. Afif Muhammad, selaku pengasuh dan Ketua Yayasan Ali Maksum. Beliau juga memberikan sambutan mewakili tuan rumah Pondok Pesnatren Krapyak Yogyakarta. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibawakan oleh santri mahasiswa Yayasan Ali Maksum, Zari’a A’fia’ana.
Pada seminar yang dimoderatori oleh Ahmad Azzam Dhiaulhaq ini, Pondok Pesantren Krapyak mengundang tiga bintang tamu untuk menyampaikan materi dan berbagi ilmu seputar literasi digital; 1) Bapak Abdullah Hamid, M.Pd. (Founder Dunia Santri Community dan Pesantren.id), banyak membawakan materi tentang literasi digital itu sendiri, 2) Bapak Widyawan, S.T., M.Sc., Ph.D., (Guru MA Ali Maksum, Dosen Dept. T. Elektro dan T. Informasi UGM) berbagi pengalamannya dalam mewarnai ruang digital ala pesantren, dan 3) Ning Khilma Anis (Penulis ‘Novel Hati Suhita’) memberikan wawasan sekaligus mengajak para santri untuk berkarya khususnya di bidang kepenulisan yang diselingi dengan cerita pengalamannya di dunia literasi. Acara ini juga dihadiri oleh KH. Nilzam Yahya, Nyai Hj. Maya Fitria, dan Nyai Hj. Diana Jirjis.
Tentu saja, para peserta yang datang dari berbagai pondok pesantren se-DIY sangat antusias mendengarkan tiga pembicara yang masing-masing menyampaikan materi literasi digital dari sisi yang berbeda-beda. “Menurut saya, Seminar Literasi Digital sangat penting diadakan. Karena seminar tersebut dapat memberi ruang bagi para santri yang mengalami problematika menghadapi arus teknologi dimana zaman sekarang banyak kita jumpai maraknya digitalisasi. Bagi saya, seminar ini menyenangkan dan berhasil memantik semangat untuk terus maju”, ungkap Tiara Tazqya, salah satu peserta dari Pondok Pesantren Ulul Albab Yogyakarta.
Seminar ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang direspon oleh semua pembicara dengan sangat jelas dan memuaskan. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata serta foto bersama antara pengasuh dengan pembicara. Harapannya, semoga semua peserta yang hadir dapat merasakan manfaat dari seminar ini serta mendapatkan berkah dari Simbah KH Ali Maksum dan para masyayikh Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta.
Pewarta: Qonita Khoirunnisa | Foto: Galih Aditama