Nahdlatul Ulama: Penunjuk Arah Teladan Peradaban dan Pengaruhnya

KRAPYAK.org – H. Muhammad Cholil (COO Center for Shared Civilizational Values, North Caroline, USA) berkesempatan memaparkan materi dalam Halaqah Nasional Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta pada Senin, 29 Januari 2024.

Dalam pemaparannya, H. Muhammad Cholil menjelaskan bahwa peran Nahdlatul Ulama ialah sebagai penunjuk arah dan juga teladan dalam membimbing masyarakat muslim maupun non-muslim untuk memenuhi kebutuhan kontekstual mereka. NU juga diharapkan dapat membawa Islam yang rahmatan lil alamin sebagai jalan keluar dari kesulitan yang dialami oleh umat manusia.

H Muhammad Cholil menjelaskan terdapat tantangan signifikan dalam dunia luar yaitu pemahaman sekularisasi yang disebabkan adanya pertikaian internal antara Protestan-Katolik yang terjadi di Eropa selama bertahun-tahun sehingga menyebabkan masyarakat Eropa beranggapan bahwa agama adalah sebuah masalah bukan Solusi, juga penghalang kemajuan materi atau bahkan lebih buruk. Kehilangan kepercayaan agama mengancam kekokohan masyarakat Eropa seperti adanya perpecahan dalam masyarakat, hilangnya rasa hormat terhadap tradisi dan norma-norma dasar dalam bermasyarakat menjadikan masyarakat Eropa terkatung-katung tanpa landasan moral dan spiritual.

Selanjutnya, beliau menyampaikan bahwasanya Allah menjadikan umat manusia sebagai Kholifatul ‘ard. Munculnya konflik-konflik di kehidupan dikarenakan tidak adanya keimanan dalam diri manusia yang diibaratkan sebagai ‘rumput kering’ yang mudah terbakar karena jauh dari sejuknya keimanan. Kehausan akan iman yang pasti ada dalam jiwa manusia mendorong masyakat Eropa untuk menerima organisasi seperti Nahdlatul Ulama sebagai acuan. Mereka juga terinspirasi dengan visi Nahdlatul Ulama yaitu ‘Rawat Jagad Membangun Peradaban’.

H Muhammad Cholil menyebutkan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama seperti KH. Abdurrahman Wahid, KH. Mustofa Bisyri , dan KH. Yahya Cholil Staquf memiliki kemampuan luar biasa dalam mentranformasikan persepsi barat tentang Islam dan umat Islam. Beliau juga telah bekerja sama dan melihat langsung pengaruh positif ketiga tokoh tersebut terhadap masyarakat barat sehingga mereka bertiga dipandang sebagai pemimpin yang visioner dan inspiratif di seluruh dunia.

Selanjutnya, H. Muhammad Cholil memaparkan lembaga-lembaga yang telah didirikan Nahdlatul Ulama di luar negeri seperti Baiturrahman yang didirikan di Carolina Utara pada tahun 2010. Lembaga tersebut tidak hanya bergerak dalam bidang agama, tetapi juga pendidikan, pemerintahan, dan media massa. Juga pada tahun 2017, GP Ansor mendirikan lembaga bernama Humanitarian Islam yang dianggap oleh masyarakat non-muslim Islam untuk kemanusiaan sebagai sumber rahmat bukan kekerasan ataupun kebencian. Pada tahun 2020, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat berkunjung ke Indonesia dan menyatakan dukungan terhadap Nahdlatul Ulama, GP Ansor, Islam Nusantara, dan Humanitarian Islam. H. Muhammad Cholil menyebutkan bahwa Uskup Agung dari Nigeria yang memiliki sekitar 25 juta pengikut siap untuk merealisasikan visi mulia Nahdlatul Ulama bersama Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf. Berikut merupakan contoh-contoh pengaruh Nahdlatul Ulama di dunia.

Keterbukaan Nahdlatul Ulama dengan Ketua Umum barunya KH Yahya Cholil Staquf tidak akan berhenti di batas negara ataupun hanya satu wilayah tertentu untuk membawa rahmatan lil alamin. H. Muhammad Cholil juga yakin mencerminkan kehebatan Nahdlatul Ulama seperti dalam pemaparan Gus Mus pada tahun 2018 bahwa Nahdlatul Ulama merupakan organisasi yang didirikan untuk menampung pesantren, kyai-kyai dan pengikutnya, Khidmah NU dari awal bukan hanya untuk NU tapi juga untuk masyarakat Indonesia bahkan juga untuk kemanusiaan global.

Dalam akhir pemaparannya, H. Muhammad Cholil mengajak masyarakat untuk melihat Upaya Nahdlatul Ulama dalam mengembangkan yurisprudensi Islam, fiqh bagi peradaban global dan seruan bagi setiap umat manusia untuk melestarikan dan memperkuat tatanan internasional berbasis aturan guna untuk menciptakan perdamaian dan keamanan bagi setiap bangsa. Dan juga mengharapkan perjuangan Nahdlatul Ulama bermanfaat di dunia maupun di akhirat.

Pewarta: Keisha Yasmine | Foto: Mustarih Amar