Konsep Amar Ma’ruf dalam 3 Kisah Inspiratif

KRAPYAK.org – Nabi Muhammad SAW merupakan seorang nabi yang ummi (tidak bisa membaca dan menulis). Meskipun demikian, beliau adalah sosok pemimpin dan uswatun khasanah bagi para umatNya. Ajaran yang beliau sampaikan selalu mengandung konsep untuk menjalankan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Atau yang biasa kita sebut sebagai amar ma’ruf nahi munkar. Hal tersebut dilakukan tak lain hanya untuk kemaslahatan umatNya.

Membahas sosok pemimpin seperti Nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi tolak ukur tindak tanduk manusia, juga berarti membahas pemimpin yang berilmu (العلماء).

Ada sebuah maqolah:

العلماء الذين ينظر الامة بالرحمة

“Ulama itu adalah orang yang melihat umatnya dengan rahmah.”

Titik tekan yang dapat diambil dari maqolah tersebut ialah, seorang ulama tidak akan membebankan sesuatu kepada umatnya sebab rahmah. Seorang ulama akan membiarkan dirinya menjadi solusi bagi masyarakat di sekitarnya.

Dari paparan di atas dapat kita simpulkan bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memikirkan kebaikan para umatnya. Adapun hal-hal yang dapat membahagiakan umat, antara lain:

  1. Iman kepada Nabi
  2. Memuliakan Nabi dengan rasa menjaga
  3. Amar ma’ruf nahi munkar
  4. Mengikuti nur Al Qur’an bersama Nabi

Konsep amar ma’ruf nahi munkar merupakan salah satu cara membahagiakan umat. Sebab, yang terkandung dalam ajaran tersebut selalu bertujuan untuk kebaikan orang lain atau umat. Dalam hal ini, ada tiga kisah inspiratif yang dapat kita identifikasi sebagai konsep amar ma’ruf nahi munkar di dalamnya, karena mengedepankan kemaslahatan orang lain.

Yang pertama, adalah kisah KH Nilzam Yahya (Pengasuh Pondok Krapyak) ketika sowan ke ndalem mbah ‘Zah (Azizah) Lasem. Ketika selesai sowan dan hendak berpamitan, Kiai Nilzam diberi oleh-oleh kerupuk satu ‘bal’. Mbah ‘Zah mengatakan, “Kowe rasah khawatir pokoke iki nek ora nduwe lawuh, minimal ono ra ketang kerupuk” (Kamu tidak usah khawatir, paling tidak kalau tak punya lauk, ada kerupuk). Dari kisah tersebut, dapat diambil hikmah bahwa; begitulah ulama ketika memuliakan tamu dan memikirkan orang lain. Padahal jika dipikir-pikir, kerupuk pun dapat dibeli di mana saja bukan?

Kisah yang kedua, ialah ketika Rasulullah SAW mendapatkan tamu, namun Rasul tidak memiliki tempat untuk menerima tamu tersebut. Sehingga rasul menawarkan kepada sahabat-sahabatnya yang berkenan. Menawarkan rumahnya untuk menerima tamu Rasulullah. Hingga pada akhirnya, sahabat Zaid-lah yang menawarkan rumahnya untuk ditempati. Saat malam tiba, Zaid menyuruh tamu tersebut untuk makan. Di saat itu pula, Zaid hanya memiliki satu lauk saja dan ia tawarkan kepada tamu tersebut. Kemudian Zaid dan istrinya turut membersamai untuk makan. Mereka lalu mengambil piring dan sendok, kemudian pura-pura makan dengan membunyikan keduanya. Hal ini semata-mata ia lakukan untuk memuliakan tamunya. Ia menepis egonya agar sang tamu dapat makan meskipun itulah satu-satunya lauk yang ia punya.

Dalam dua kisah di atas, dapat kita tarik benang merah persamaannya, bahwa konsep amar ma’ruf nahi munkar yang membahagiakan umat atau orang lain, dapat kita implementasikan juga dengan memuliakan tamu dan menepis ego yang ada dalam diri kita.

Selain dua kisah di atas, ada juga sebuah cerita yang mengisyaratkan bahwa menepis ego tidak hanya dapat kita lakukan demi orang lain saja. Bahkan, hal ini tidak lantas membatasi manusia untuk menerapakan konsep amar ma’ruf nahi munkar untuk berbagi dan memikirkan nasib binatang. Kisah yang ketiga ini merupakan kisah yang membuat Imam Ghozali masuk ke dalam surga Allah. Terlepas dari diri beliau yang selalu taat kepada Allah dan bahkan mengarang banyak kitab untuk kemaslahatan manusia. Satu hal yang membuat Imam Ghozali masuk surga adalah ketika beliau menulis kitab, beliau membiarkan seekor lalat meminum tinta yang sedang digunakannya. Wallahu a’lam.

Dinukil dari pengajian KH Nilzam Yahya | Kitab Risalah fii al-Amr bil Ma’ruf | 17 Maret 2023

Pewarta: Nasywa Hanni & Clara Satrianti | Editor: Adam | Foto: Aldi Hakim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *