KRAPYAK.org – Rabu, 14 Juni 2023, Pondok Krapyak mendatangkan Rais Syuriah Pengurus Cabang Istimewa NU Australia dan Selandia Baru, Prof. H. Nadirsyah Hosen, Ph.D pada acara diskusi mahasantri yang mengusung tema Diplomasi Intelektual Muslim Membangun Peradaban Dunia. Diskusi ini diharapkan dapat memberikan semangat kepada para santri agar lebih berani untuk berkecimpung dan berperan hingga mancanegara dalam membangun peradaban dunia, sebagaimana yang disampaikan oleh KH Hilmy Muhammad dalam sambutannya mewakili Pengasuh Pondok Krapyak pada acara tersebut.
Acara yang dilaksanakan di aula gedung Komplek H ini dimulai dengan penampilan kreasi angklung dari mahasantri Komplek Hindun-Beta serta dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh santriwati Madrasah Aliyah Ali Maksum. Selain diikuti oleh seluruh mahasantri Pondok Krapyak, acara ini juga dihadiri oleh Guru besar Ulumul Qur’an yaitu Prof. Dr. H. Abdul Mustaqim, M.Ag, Mantan rektor Universitas Nahdhatul Ulama yaitu bapak Purwo Santoso M.A., Ph.D., dan bapak Muhtarom Ahmad selaku pengasuh PP. Al Munawwir, serta para pengasuh dan guru-guru Pondok Pesantren Krapyak.
Diskusi bersama Prof Nadirsyah Hosen ini dimoderatori oleh Irhas Badruzzaman, alumni Pondok Pesantren Krapyak yang juga pernah menempuh pendidikan di University of York Inggris. Dalam diskusi tersebut, Irhas Badruzzaman menyampaikan beberapa kata pengantar terkait diplomasi serta mempersempit topik pembicaraan diskusi, agar dapat dikaji berdasar prespektif santri. Kata pengantar tersebut lantas diterima oleh Prof Nadirsyah yang kemudian menjelaskan beberapa poin serta indikator bagaimana santri dapat menjadi tokoh yang menguasai peradaban dunia. Penjelasan yang dipaparkan beliau ini juga mengundang beberapa pertanyaan dari kalangan mahasantri yang membuat kegiatan diskusi menjadi semakin interaktif.
Pewarta: Clara Satrianti | Foto: Mustarih Amar