Nur Muhammad: Ciptaan Pertama di Alam Semesta

KRAPYAK.org – Banyak yang memiliki pemahaman bahwa Nabi Adam adalah makhluk pertama yang diciptakan oleh Allah. Ternyata, terdapat pemahaman lain mengenai makhluk pertama yang diciptakan Allah. Mari kita simak kisahnya!

Ketika itu Nabi Adam sedang meminta ampun atas kesalahannya dengan wasilah Nur Muhammad. Kemudian Allah bertanya kepada Adam, “bagaimana kamu dapat mengetahui Nur Muhammad?” 

Kemudian Nabi Adam menjawab, “ketika ruh ditiupkan kepadaku, aku melihat kalimat Laa Ilaaha Illallah Muhammadurrasulullah berada di antara pilar-pilar arsy. Siapalah Muhammad jikalau ia bukanlah orang yang paling Engkau cintai.” 

Jawaban Nabi Adam diperkuat dengan adanya hadits qudsi yang berbunyi, “seandainya tidak ada Muhammad maka Aku tidak akan menciptakanmu (Adam)”. Hadits tersebut memberikan pemahaman bahwa Nur Muhammad lah yang pertama tercipta, bahkan sebelum terciptanya Nabi Adam. 

Hal ini diperkuat lagi dengan hadits qudsi lainnya, “seandainya tidak ada Engkau (Muhammad) maka Aku tidak akan menciptakan alam semesta.”

Proses Penciptaan Nur Muhammad

Nur Muhammad adalah makhluk pertama yang diciptakan Allah sebelum diciptakannya makhluk-makhluk lain. Nur Muhammad lah yang menjadi alasan diciptakannya alam semesta. Saat Allah hendak menciptakan makhluk hidup, Allah terlebih dahulu menata alam semesta dengan menetapkan langit di atas dan bumi berada di bawah. Lalu Allah membuat banyak hijab, kemudian meletakan Nur Muhammad di dalam hijab tersebut. 

Nur Muhammad berpindah dari satu hijab ke hijab yang lain. Kemudian, Nur Muhammad beribadah kepada Allah selama seribu tahun lamanya. Setelah semua hijab terlewati, Nur Muhammad keluar dan Allah menempatkannya di bumi.

Sorotan Nur Muhammad tidak seperti halnya sorotan matahari, lampu, atau cahaya yang bersinar yang ada di dunia ini. Sorotan Nur Muhammad tidak membuat orang yang melihatnya merasa silau dan tidak menyakitkan kedua mata. 

Ketika sorotan itu semakin didekati, semakin bertambah pula rasa kekaguman dan ketenangan. Nur Muhammad memancarkan pada wajah dan dahi Nabi Muhammad yang pada saat kelahiran-Nya, cahaya tersebut menjulang ke atas langit. 

Terdapat wasiat Nabi Adam kepada keturunannya mengenai Nur Muhammad, “janganlah kau pindahkan Nur Muhammad yang ada dalam dirimu kecuali pada perempuan-perempuan yang suci.” 

Pengetahuan atas keistimewaan Nur Muhammad ini bisa menjadikan kita lebih bersyukur, karena kita telah ditakdirkan sebagai umat Nabi Muhammad, seorang nabi yang menjadi sorotan alam semesta sejak awal penciptaannya hingga di masa akhir kelak.

Dikutip dari Pengajian Ramadhan KH Hilmy Muhammad | Kitab Al-Barzanji | 17 Maret 2024

Pawarta:  Aufadhiya (XI MA) | Foto: Aldi Hardinata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *