Syair Do’a Perjuangan Nahdlatul Ulama Karya Tuan Guru Muhammad Faishal

يَا رَبَّنَا انصرْ جِهَادَ نَهضَةِ الْعَلَمَا * في الذبِّ عَنْ بَيْضَةِ الدِّيْنِ ننَلْ سُوْدَدًا 

Ya Tuhan kami, anuerahkan pertolongan pada perjuangan Nahdlatul Ulama dalam menjaga tegaknya agama yang menjadikan kami mulia

وَقَوِّ أَقْطَابهَا بِالرُّوْحِ وَالإِهْتِدَا * يَا رَبِّ هَيِّئَ لَهُمْ مِنْ أَمْرِهِمْ رَشَدً
Ya Tuhan, kuatkan para pemimpinnya dengan keteguhan dan ketekunan, tuntun mereka dalam meyelesaikan segala urusan
فِي حَلَّ مُشْكِلَةٍ وَفَكِّ مُعْضِلَةٍ * يَسِّر هُمْ رَبِّ وَاهْدِيتَهُمْ بِالهُدَى
Mudahkan mereka dalam menghadapi dilema dan memecahkan persoalan. Berikan mereka petunujuk cara menuntaskannya.

يا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ ارْحَمْ عِبَادًا سَعَوا * فِي نُصْرَةِ الدِّيْنِ رَبِّ زِدْ هُمْ مَدَدًا
Ya Tuhan, Dzat Yang Maha Pengasih, Sayangi dan karuniakan pertolongan pada mereka yang gigih membela agama
عِنْدَ اشْتِدَادِ الكُرُوبِ وَاسْوِدَاد الْخُطُو * بِامْنَحْ لَنَا يَا إِلهِي الصَّبْرَ وَالْجَلد
Ya Tuhan, anugerahkan kami kesabaran dan ketabahan saat menghadapi kesusahan dan kesulitan

فِي كُلِّ طَرَفَةِ عَيْنٍ لَا تَكِلْنَا إِلَى * انْفُسِنَا أَصْلِحَنْ شُعُونَنَا أَبَدًا
Mohon benar-benar perbaiki keadaan kami. Jangan biarkan kami, walau sebentar, menyelesaikan sendiri urusan kami


وَصَلِّ أَزْكَى صَلَاةٍ مَعَ سَلَامٍ عَلَى * خَيْرِ الْبَرِيَّةِ مَن فِي اللَّهِ قَدْ جَاهَدَا َ
Semoga kasih sayang dan keselamatan senantiasa Engkau berikan kepada Baginda Nabi Muhammad, manusia terbaik, pejuang agama

والآلِ وَالصَّحْبِ ثُمَّ التَّابِعِينَ * َهُمْ وَالعُلَمَا الْأَنْقِيَاءِ اَنجَمَ الاهْتِدًا
beserta seluruh keluarga, para sahabat, tabi’in, segenap ulama yang menjaga diri sebagai seorang teladan
وَالنَّهْضِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالفَتَيَا * تِ الْمُسْلِمَاتِ وَمَنْ فِي النَّهْضَةِ التَّحَدَ
serta para kader-kader Nahdliyin, sahabat Ansor, Fatayat, ibu-ibu Muslimat, dan siapapun yang tergabung dalam keluarga besar Nahdlatul Ulama.

يَا رَبِّ بِالْمُصْطَفَى اسْتَجِبْ لَنَا كَرَمًا * وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا وَزِدْ لَنَا مَدَدًا
Ya Tuhan, melalui perantaraan Nabi Pilihan, kabulkanlah doa kami, ampunilah dosa-dosa kami, dan karuniakanlah kami tambahan pertolongan.

KRAPYAK.org – Syair Doa ini merupakan karya Tuan Guru Muhammad Faishal bin Abdul Hannan. Beliau merupakan tokoh ulama terpandang  yang pernah menjabat sebagai Rais Syuriah PWNU Nusa Tenggara Barat (NTB) dari tahun 1968 hingga tahun 1996. Kecintaan dan keteguhan sikap Tuan Guru Muhammad Faishal terhadap NU yang begitu luar biasa dapat  dilihat dari syair doa perjuangan yang beliau karang. 

Adapun syair doa ini kemungkinan disusun sebelum Muktamar NU ke-27 yang bertempat di Situbondo, Jawa Timur. Hal ini bisa dilihat melalui tashih yang diberikan oleh Allahuyarham KH Ali Maksum pada tanggal 11 Desember 1984, atau 18 Rabi’ Awwal 1405 H. Melihat tanggal tersebut, syair do’a ini ditashih di tengah rangkaian acara Muktamar NU ke-27 di Situbondo, yang berlangsung pada tanggal 8-12 Desember 1984, bertepatan dengan 15-19 Rabi’ Awwal 1405 H. 

Disampaikan dalam pengajian ramadhan tanggal 1 Maret 2025, KH Hilmy Muhammad mengatakan bahwa Menurut  KH Ali Maksum syair doa karya Tuan Guru Muhammad Faishal ini memiliki pesan sekaligus makna yang sangat mendalam. Syair ini merupakan sebuah bentuk pengharapan supaya NU menjadi sebuah perkumpulan ulama yang senantiasa diberikan pertolongan oleh Allah, berupa kekuatan, keteguhan hati, kesabaran, dan keselamatan dalam menjaga tegaknya agama Islam. Ulama, santri dan seluruh keluarga besar Nahdliyin diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan dakwah Islam, dan senantiasa menjadi sosok yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, negara dan agama.

Oleh karna itu,  KH Ali Maksum dalam mentashih syair do’a ini memberikan sebuah catatan pada lembaran karya Tuan Guru Muhammad Faishal.

ينبغي لكل نهضيّ أن يحفظ ويهتم بهذا الدعاء كما يجب على كل مسلم أن يحفظ الفاتحة

Artinya: “Wajib setiap warga NU menghafal, memperhatikan, dan mengamalkan doa ini, sebagaimana setiap umat Islam wajib menghafal surat Al-Fatihah.”

KH Ali Maksum menganjurkan agar syair doa ini dihafal luar kepala oleh kalangan santri, kader serta keluarga besar Nahdliyin, sebagaimana umat Islam menghafal surat Al-Fatihah. Mengingat begitu penting pesan sekaligus gambaran perjuangan para ulama yang terkandung di dalam syair  fundamental karya Tuan Guru Muhammad Faishal yang kini telah masyhur dikenal. 

Pewarta: Fernisya Mar’atus (XII IPA B) | Dikutip dari Pengajian Ramadhan 1446 H KH Hilmy Muhammad