Dalam rangka haul Almaghfurlah KH. Ali Maksum ke-31, Sanggar Kalam Krapyak mengadakan pameran kesenian dengan tema ‘Titik Garis dalam Dakwah’. Acara dibuka langsung oleh KH. Afif Muhammad, selaku ketua yayasan pada Jumat (3/1) bertempat di halaman Madrasah Aliyah Ali Maksum.
“Saya menyambut baik acara ini, mengapresiasi adanya pameran kesenian yang menampilkan lukisan kaligrafi santri-santri Krapyak ini. Kita tahu, Mbah Ali itu tulisan arabnya bagus (khattath), mendorong dan senang dengan santri yang tulisannya bagus” papr beliau.
Pameran kaligrafi ini berlangsung selama tiga hari, mulai kamis, sampai jum’at, 5 Januari 2020. kunjungan terbuka untuk umum, dengan menampilkan mushaf asmaul husna terbesar dan juga menampilkan lebih dari 100 karya yang berkolaborasi dengan santri-santri yang tergabung dalam program unggulan (PU) kaligrafi, batik, dan juga desain grafis MA-MTs Ali Maksum dan mengikutsertakan para alumni.
Bapak Muhammad Masbukhin selaku pendiri dan pembina Sanggar Kalam ini merupakan alumni MA Ali Maksum. Beliau mendirikan sanggar sejak tahun 2015 dengan memperkenalkan sejarah penulisan yang ada di dunia. Pak Uchin, sapaan hangat para muridnya mengatakan, adanya pameran ini untuk menunjukkan bahwa santri juga memiliki bakat melalui karya tulisan dengan sentuhan seni rupa. Bahkan para santri tersebut juga memiliki berbagai filosofinya tersendiri dari karyanya masing-masing.
“Karya itu bukan hanya sekedar karya yang indah tapi juga harus memiliki makna di dalamnya, karena jika tidak memiliki makna, itu nanti hanya jadi sekedar pajangan saja,” ungkapnya.
“Adapun tindak lanjut dari pameran yang bertepatan dengan haul ini, rencana ke depannya akan diadakan pameran dengan menampilkan manuskrip – manuskrip dari karya Mbah Ali agar nantinya santri – santri juga paham bahwa Mbah Ali ini juga memiliki tulisan – tulisan yang bagus dan juga paham tentang kaligrafi. Termasuk nantinya juga menampilkan bolpoin dan tulisannya dalam pameran yang menampilkan karya Mbah Ali Maksum” lanjut Pak Uchin.
Nurul Huda, selaku ketua Sanggar Kalam dalam sambutannya pada pembukaan pameran kesenian ini mengatakan, pameran ini diharapkan dapat membersamai perkembangan seni rupa di Yayasan Ali Maksum, terutama seni kaligrafi yang merupakan seni khas dari pondok pesantren.
“Semoga pameran ini dapat menjadi ajang percontohan bagi pondok pesantren lain untuk mengembangkan seni rupa khususnya seni kaligrafi, batik, dan desain” harap Huda.
Huda juga berharap ke depannya fasilitas pendukung berkembangnya seni rupa di pondok pesantren dapat lebih ditingkatkan lagi agar dapat memajukan program unggulan seni yang ada di MTs dan MA Ali Maksum. (Fr)