KRAPYAK.org – Terkadang, dalam satu tongkrongan ada orang yang sangat atraktif, dalam berbicara ia dapat mengundang gelak tawa dengan punchline-punchline-nya. Namun saat berada di depan khalayak public, ia gugup. Begitu juga sebaliknya, ada orang yang pasif dalam tongkrongan, manut-manut saja dan tidak banyak bicara, tetapi saat di depan khalayak publik ia dapat berbicara dengan lancar tanpa hambatan. Dari sini, ada pentingnya melatih diri ber-public speaking, berbicara di depan publik.
Mengapa kita harus berbicara? Berbicara bagi manusia menjadi sebuah sarana untuk berkomunikasi dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan interaksi terhadap sesama manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Interaksi dapat terjadi dengan bantuan bahasa sebagai alat komunikasi.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan santri dalam berbicara di depan publik, Pondok Pesantren Krapyak Yayasan Ali Maksum Yogyakarta mengadakan Seminar Public Speaking pada tanggal 15 Oktober 2023 di Aula Komplek H. Seminar ini diisi oleh Miftahul Khoir, S.Sos atau biasa dipanggil Ki Miko Cakcoy Pathoknegoro.
Ki Miko Cakcoy Pathoknegoro menjelaskan beberapa alasan harus jago public speaking seperti meningkatkan kemampuan komunikasi, membangun kepercayaan diri, membuka peluang karir, dan mempengaruhi serta menginspirasi orang lain.
Selain itu, ia juga memberi beberapa tips jitu public speaking, yaitu pahami poin-poin penting yang akan disampaikan; gunakan bahasa tubuh dan kontak mata, tidak menunduk saat berbicara maupun mendongak; memahami audiens, jika audiens-nya anak-anak, katanya, harus menggunakan nada rendah; berbicara secara pelan dan jelas; hindari rasa pesimis; dan hindari filler word atau kata pengisi seperti hmmm, emmm, dan lain-lain.
Pada akhir seminar, Ki Miko Cakcoy mengutip kata-kata dari Herbert Gardner, penulis skenario Amerika Serikat, “Once you get people laughing, they’re listening and you can tell them almost anything (Setelah kamu berhasil membuat orang tertawa, mereka akan mendengarkan dan kamu dapat memberitahu mereka hampir semua hal).”
Pewarta: Rizky Hidayatullah