KH. Mas’ud Masduqi: Mbah Ali Sosok Kiai Arsenal

KRAPYAK.org – Menyambut haul ke-34 Almaghfurlah KH. Ali Maksum dan Haflah Khotmil Qur’an, Pondok Pesantren Krapyak mengadakan Bincang Alumni (2/12) sebagai rangkaian acara pra haul dengan tema “Mbah Ali dalam Kesaksian Santri dan Keluarga Dekat”. Pada kesempatan ini, KH. Mas’ud Masduqi merupakan Rois Syuriah PWNU DIY dan juga santri Mbah Ali Maksum.

Kiai Mas’ud berguru kepada Mbah Ali pada tahun 1980 dan masuk kelas 1 Aliyah. Saat wafatnya Mbah Ali, beliau sedang menempuh di kelas 3 Aliyah.

Dados di antara para alumni, mungkin secara hitungan tahun sekedik sanget, naming yang sedikit menika sanget sanget luar biasa.”

Beliau mengenal Kiai Ali Maksum sebagai sosok yang mendorong santri untuk selalu maju. Diceritakan juga tentang bacaan-bacaan Kiai Ali yang sangat luar biasa. Tidak hanya kitab kuning, namun juga kitab peradaban, hingga novel berbahasa Arab.

Kesan beliau terhadap Kiai Ali ialah Kiai Ali tidak membutuhkan umat, melainkan umatlah yang membutuhkan sosok Kiai Ali. Allahuyarham merupakan harapan dan rencana Allah untuk menanamkan Ahlussunah wal Jamaah di atas bumi pertiwi. Peran beliau terhadap keluarga, pesantren, dan Nahdlatul Ulama tidak lain juga bukan karena Kiai Ali yang membutuhkannya, melainkan keluarga, pesantren dan Nahdlatul Ulama-lah yang membutuhkan keberadaannya. Sehingga ketika Kiai Ali menjadi Rois ‘Am merupakan bukan suatu keterpaksaan, namun karena beliau merasa memiliki tanggung jawab terhadap kelangsungan Nahdlatul Ulama.

KH Mas’ud Masduqi juba bercerita jika Kiai Ali itu ibarat arsenal (gudang peluru). Min man haulahu minal aqorib. Kiai yang memunculkan kerabat dan santrinya menjadi pribadi yang diperhitungkan, baik secara keilmuan maupun kapasitas. Seperti KH Dalhar Munawwir, KH Ahmad Munawwir, KH Zainal Abidin Munawwir dan masih banyak lagi dari alumni-alumninya.

Lucunya, dengan metode belajar yang sama, peluru-peluru Kiai Ali ini memunculkan bermacam-macam ahli, seperti ulama fuqoha, pemikir handal, sufi besar, yang sumbernya itu satu, tak lain adalah Kiai Ali.

Kiai Mas’ud Masduqi yang saat ini sedang mengemban Amanah menjadi Rois Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama menambahkan jika beliau menjadi Rois Syuriah merupakan barokah dari Krapyak.

“Barokahnya luar biasa, oleh karenanya, adik-adik, alumni monggo kita bersemangat bahwa Krapyak membawa barokah, monggo dikembangkan semaksimal mungkin, sehingga ilmunya mbah Ali Maksum betul-betul menjadi motivasi untuk maju ke depan.Li i’la i kalimatullah, tentu saja Kiai Ali membawa pesantren dan membawa Nahdlatul Ulama. Dua hal menika yang tentu saja menjadi tanggung jawab bersama.”

Video mengenai acara tersebut, selengkapnya dapat disaksikan di tautan berikut: Bincang Alumni – https://youtu.be/l9Z51KbL-4c

Pewarta: Qonita | Editor: Humaidi As | Foto: Galih A

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *