KRAPYAK.org – Allah SWT telah menyucikan kemuliaan rantai garis nasab Nabi Muhammad SAW. Mulai dari para leluhurnya yang merupakan tokoh-tokoh yang mulia. Penyucian nasab ini beralasan untuk menjaga kemuliaan nama Nabi Muhammad dari segala nasab yang tercampur dengan perzinaan dari garis keturunan Nabi Adam hingga sampai kepada kedua orang tua Nabi.
Kemuliaan nasab ini juga terlihat dari kedua orang tua Nabi Muhammad yang telah dipilih oleh Allah sebagai nasab terdekat dan memliki peran yang paling besar dalam menjaga Nabi Muhammad yakni Abdullah bin Abdul Muthallib yang dikenal berkepribadian yang baik, gagah, dan memliki ketampanan seperti Nabi Yusuf.
Juga ibunda beliau Sayyidah Aminah az-Zuhriyyah yang dikenal sebagai wanita yang berparas indah dan cerdas, beliau juga berasal dari keluarga yang terhormat. Pertemuan antara kedua orang inilah yang kelak akan melahirkan sosok yang mulia yakni Nabi Muhammad SAW.
Kemudian Allah memindahkan hakikat kenabian dalam bentuk fisik dan ruh ke tempat yang telah dikhususkan oleh Allah yaitu di rahim Sayyidah Aminah yang telah diistimewakan oleh Allah untuk dijadikan sebagai ibu dari seorang Nabi Muhammad.
Mimpi Sayyidah Aminah
Sebelum mengetahui kehamilannya, Sayyidah Aminah pernah didatangkan sebuah mimpi yang memberitahukan bahwa ia sedang mengandung makhluk terbaik yang bakal berpengaruh bagi seluruh Alam.
Di dalam mimpinya, ia juga diperintahkan untuk memberi nama anak dalam kandungannya dengan nama Muhammad. Ia juga diberitahukan bahwa kelahirannya ini akan dicatat sebagai kelahiran yang bersejarah dan dipuji oleh seluruh makhluk.
Berita kehamilan Sayyidah Aminah disebarkan oleh Allah kepada seluruh makhluk langit dan bumi. Banyak kebahagiaan yang tersebar atas berita kehamilannya. Alam semesta bagaikan mendapatkan embusan angin.
Alam Mereaksi Kelahiran-Nya
Bumi yang kala itu mengalami kemarau yang berkepanjangan, maka seketika Allah mengganti musibah kemarau tersebut. Kemudian Allah menyelimuti bumi dengan berbagai tumbuhan yang tumbuh dengan subur. Makhluk lainnya, seperti Ikan di laut dan hewan-hewan di timur maupun barat ikut merasakan kebahagiannya.
Bukan hanya benda hidup yang bereaksi, bahkan patung-patung berhala yang merupakan benda mati seketika Allah merubuhkan semuanya untuk menunjukan bahwa mereka bersyukur atas kelahiran Nabi Muhammad.
Meskipun banyak yang merasakan kebahagiaan, tidak dipungkiri terdapat beberapa tokoh yang justru merasakan ketakutan atas kelahiran nabi-Nya. Seperti para dukun dan pendeta yang merasa takut dengan terhembusnya kabar akan datangnya seorang nabi yang memiliki pengaruh besar, sehingga mereka takut posisi mereka sebagai tokoh masyarakat akan tersingkirkan.
Semua peristiwa besar ini adalah bentuk kebesaran Allah dalam memuliakan kekasih-Nya yang kelak menerangi kita dari ruang kesesatan menuju jalan kebahagiaan di sisi-Nya.
Dikutip dari Pengajian Ramadhan KH Hilmy Muhammad | Kitab Al-Barzanji | 19 Maret 2024
Pewarta: Keisha Yasmine | Foto: Aldi Hardinata