KRAPYAK.org – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, bapak H. Abdul Muhaimin Iskandar, menghadiri acara peringatan 40 hari wafatnya Almaghfurlaha Ibu Nyai Hj. Durroh Nafisah Ali di Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan duka yang mendalam sekaligus rasa syukur bisa hadir di tengah keluarga besar KH Ali Maksum serta para kiai dan santri.
“Alhamdulillah saya bisa sowan ke para kiai, khususnya hadir dalam acara 40 hari almarhumah Ibu Nyai Hj. Durroh Nafisah. Semoga seluruh doa-doa kita untuk beliau dikabulkan oleh Allah SWT,” ujar bapak Menko yang akrab disapa Cak Imin itu, Sabtu (3/8).
Bapak Muhaimin juga menyampaikan permohonan maaf karena baru bisa hadir untuk bertakziah. “Saya mohon maaf kepada Ibu Nyai Hindun Annisah, baru hari ini saya bisa hadir. Saat pemakaman saya belum sempat mengantar karena berbagai kesibukan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa kepergian Ibu Nyai Hj Durroh Nafisah merupakan kehilangan besar, tidak hanya bagi keluarga, tapi juga bagi umat. Beliau menggambarkan almarhumah sebagai sosok panutan, seorang ibu yang senantiasa mendoakan dan membimbing, terutama kepada para santri.
“Kita semua, khususnya saya pribadi, sangat kehilangan figur seorang panutan. Beliau adalah ibu yang doanya selalu kita harapkan, yang teladannya selalu menginspirasi,” tuturnya. Beliau juga menyampaikan harapan agar Ibu Nyai Hindun beserta putra-putri dapat melanjutkan perjuangan yang telah dirintis almarhumah, baik dalam pendidikan maupun dalam menyebarkan ajaran para kiai dan ibu nyai terdahulu.
Cak Imin menegaskan bahwa keluarga besar KH Nuruddin dan Ibu Nyai Hindun, juga khususnya para sesepuh Pondok Pesantren Krapyak, telah memberikan sumbangsih besar dalam perjuangan agama, bangsa, dan negara. Beliau berharap semangat tersebut agar terus diwariskan.
“Semoga kita semua yang hadir bisa menjadi pewaris kemuliaan yang telah ditinggalkan almarhumah dan para sesepuh yang telah mendahului kita.”
Dalam penutup sambutannya, Cak Imin mengajak seluruh hadirin untuk bersyukur karena menjadi bagian dari perjuangan para kiai, ibu nyai, dan pengasuh pondok pesantren yang selama ini senantiasa istiqomah menjadi rujukan perjuangan Nahdlatul Ulama.
“Semoga kehadiran kita hari ini bisa menjadi penguat bagi Ibu Nyai Hindun Annisah dan keluarga, sekaligus membawa kemajuan bagi para santri di masa kini dan yang akan datang. Amin,” pungkasnya.
Pewarta: Ifana Dewi | Foto: Galih Aditama