KRAPYAK.org – Pengurus Asrama Mahasiswa Komplek H Pondok Pesantren Krapyak Yayasan Ali Maksum selenggarakan Pelatihan Pengelolaan Sampah bagi mahasantri pada Kamis, (22/6), yang bertempat di mushola Komplek H. Kegiatan ini menghadirkan kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Bantul, yaitu bapak Rudy Suharta, S.IP., MM yang sekaligus berperan sebagai narasumber.
Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan rutin yang diadakan oleh pengurus Komplek H, bertajuk Pojok Diskusi Mahasantri (Podium). Pengambilan tema pengelolaan sampah ini dirasa penting untuk meningkatkan kesadaran mahasantri terkait pengelolaan sampah secara mandiri. Melalui tumbuhnya kesadaran mandiri dari para mahasantri, diharapkan dapat menekan angka kenaikan jumlah sampah yang tidak terkontrol, khususnya di wilayah Bantul, Yogyakarta.
Seperti yang disampaikan oleh lurah Komplek H, Nauval Muwaffiq, S.Pd dalam sambutannya, “Penggunaan produk kemasan atau barang bekas, jika tidak dikelola dengan baik maka akan berdampak besar pada masalah lingkungan. Mahasantri sudah semestinya juga bertanggungjawab dalam memperhatikan kondisi sampah, khususnya di lingkungan Asrama dan umumnya di lingkungan masyarakat.”
Di awal kegiatan, Galih Aditama, S.Kom selaku Keynote Speaker memaparkan beberapa poin masalah yang terkait dengan pengelolaan sampah, khususnya di lingkungan Asrama Komplek H. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada seluruh peserta kegiatan, agar masalah sampah di Komplek H, dapat direspons dan didiskusikan dengan bijak, sehingga mahasantri mampu menyelesaikan problematika sampah secara praksis.
Hal itu senada dengan yang dipaparkan oleh bapak Rudy Suharta, S.IP., MM, bahwa dalam menyelesaikan masalah sampah, harus diselesaikan secara langsung kepada sumbernya. Kenaikan jumlah sampah yang tidak terkontrol, disebabkan oleh beberapa faktor. Namun faktor terbesarnya adalah hilangnya kesadaran mandiri terhadap pengelolaan sampah dari setiap individu. Beliau juga menunjukkan kondisi sampah di kabupaten Bantul, Yogyakarta kepada seluruh peserta kegiatan, dengan harapan akan membangkitkan kesadaran mandiri mahasantri.
Selain itu, bapak Rudy Suharta, S.IP., MM juga menjelaskan beberapa contoh mekanisme pengelolaan sampah yang telah dilakukan oleh beberapa masyarakat dan lembaga pondok pesantren di wilayah Bantul. Beliau berharap kepada mahasantri Komplek H untuk menjadi pionir dalam penyelesaian masalah sampah, khususnya di lingkungan pondok pesantren maupun masyarakat sekitarnya. Sehingga rencana pengelolaan sampah harus segera direalisasikan.
Pewarta: Lubab Rofiul | Foto: Nung