Kolaborasi Pondok Pesantren Krapyak dan Lakpesdam DIY Mempersiapkan Halaqah Fiqih Peradaban

Halaqah Fiqih Peradaban sukses dilaksanakan di Pondok Pesantren Krapyak, 11 Agustus 2022. Kesuksesan Halaqah Fiqih Peradaban di PP. Krapyak tentu tidak dapat dilepaskan dari peran panitia yang terdiri atas pembimbing MTs–MA, santri mahasiswa Komplek H, dan guru-guru. Elemen yang jarang bersinggungan dalam kegiatan sehari-hari ini bahu membahu untuk mensukseskan acara.

Diketuai oleh Muhammad Kholis Azizi, santri Komplek H, acara ini mendapat banyak pujian dari para kyai dan nyai yang hadir. Menurut salah seorang hadirin, acara berlangsung baik dan rapi dengan tempat yang nyaman pula.

Persiapan yang dilakukan tergolong sangat mepet. Pasalnya, panitia hanya diberi waktu satu minggu sebelum Hari-H untuk bekerja.

“Kamis (4/8) malam kita rapat internal dengan Lakpesdam selaku pihak yang diberi tugas dan tanggung jawab oleh PBNU serta pengasuh,” ungkap Azizi.

Rapat seluruh panitia dilaksanakan pada Jum’at (12/8) di Musholla Komplek H. Dalam rapat tersebut, panitia inti membagikan kertas berisi job description dari masing-masing divisi.

“Sebenarnya susunan kepanitiaan itu sudah kita susun 3 hari sebelumnya. Akan tetapi, kami dari PH menyusun kebutuhannya apa dulu karena kalau rapat [seluruh panitia] dan menyusun konsepnya dari awal, itu kurang efektif,” jelas Azizi.

Azizi kembali menerangkan bahwa acara ini menitikberatkan pada Divisi Acara, Keamanan, dan Perlengkapan. Hal ini karena Halaqah Fiqih Peradaban merupakan perhelatan besar yang tamunya merupakan orang-orang sholeh.

“Kunjungan dari orang sholeh ke suatu tempat akan membawa berkah,” kata Azizi mengutip sebuah pepatah.

Selain panitia dari pihak internal Pondok Pesantren Krapyak, Azizi juga menggandeng pihak eksternal seperti Banser, Garfa, dan Klinik Pratama BKM Ali Maksum. Kerjasama dengan pihak eksternal ini merupakan upaya mitigasi dari kemungkinan terburuk yang dapat terjadi.

“Contoh, ketika ada peserta yang sakit secara tiba-tiba, apa yang harus kita lakukan? Nah dari kemungkinan terburuk itu, kita mengambil tindakan mitigasi,” terang Azizi.

Azizi berharap acara ini menjadi langkah awal untuk membentuk hubungan dan silaturahmi yang baik antara pembimbing MTs–MA, santri Komplek H, guru-guru, serta elemen lainnya.

Ketua Lakpesdam PWNU DIY, Hairus Salim, turut mengungkapkan harapannya supaya Halaqah Fiqih Peradaban dapat mendorong adannya diskusi-diskusi mengenai persoalan-persoalan di masyarakat.

“Saya sangat senang dengan inisiatif ini. Saya yakin kalau rangkaian halaqah ini berjalan dengan baik, itu bisa menjadi sumbangan besar terhadap Indonesia dan Islam Indonesia,” pungkas Hairus Salim.

Halaqah dengan tema “Fiqih Siyasah NU dan Peradaban Baru” ini merupakan kick-off dari rangkaian halaqah yang rencananya akan digelar di 250 titik di Indonesia. Puncak dari rangkaian Halaqah Fiqih Peradaban adalah Muktamar Internasional Fiqih Peradaban yang merupakan salah satu dari 9 rangkaian kegiatan peringatan Harlah 1 Abad NU. Muktamar Internasional Fiqih Peradaban akan dilaksanakan pada bulan Februari 2023.

 

Pewarta: Yasmeen Mumtaz

Editor: Adam NFF

Foto: Galih A