KH. Lukman Hakim Saifudin: Kiai Ali, Figur Teladan Bangsa

Full version live streaming resepsi haul 30 Mbah Ali

Menteri Agama RI, KH. Lukman Hakim Saifuddin berkesempatan menyampaikan sambutan pada acara resepsi haul ke-30 Mbah Ali Maksum. Sebelum memulai sambutannya, beliau menyampaikan salam yang diamanahi oleh Joko Widodo, Presiden RI yang pada malam haul ini tidak bisa hadir di majelis.

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kita ini memerlukan figur untuk memotivasi bangsa ini, yang mana motivasi tersebut bisa kita ambil dari figur-figur yang telah wafat dengan cara meneladaninya. Kiai Ali merupakan rais ‘am pertama yang dipilih dengan syarat, kemudian Mbah Ali memandang jabatan sebagai cobaan. Beliau terkenal sebagai ulama yang sangat moderat dan mengedepankan musyawarah setiap menghadapi masalah.

Pada saat yang lain memilih untuk tirakat, seperti dengan puasa mutih, ngerowot, tirakatan agar mudah mempelajari dan menghafal, beliau dengan tegas mengatakan, “Itu tidak apa-apa, tetapi tidak ada cara lain untuk pintar selain dengan belajar”. Kiai Ali selalu mengedepankan logika, yaitu melalui nalar dan akal. Tak hanya memotivasi, tetapi juga menginspirasi dan memiliki kesabaran tinggi.

Lukman Hakim juga menjelaskan bahwa perlunya agar kita memperluas pemahaman kita selain tentang beragama, juga tentang kebangsaan, yang mana Kiai Ali sudah membuat pijakan mengenai pemahaman tentang kebangsaan tersebut.
“Persaudaraan itu penting, setiap manusia memiliki ruh ketuhanan yang dititipkan oleh-Nya kepada manusia. Walaupun begitu sifat kemanusiaan kita lah yang mempersatukan kita. Hakikat agama adalah menjaga harga diri, dan martabat manusia.”, pungkas Lukman Hakim dalam sambutannya.(Lm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *