Doa dan Tahlil Bersama dalam Peringatan 40 Hari Wafatnya KH. Attabik Ali

Pada hari Kamis malam Jumat (18/03/21), Yayasan Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta, mengadakan majlis tahlil dan doa dalam rangka 40 hari wafatnya KH. Atabik Ali yang disiarkan secara langsung melalui channel Youtube Krapyak TV. Acara dibuka dengan pembacaan asmaul husna bersama-sama kemudian dilanjutkan dengan pembacaan surah yasin dan tahlil. Adapun acara tahlil dipimpin oleh KH. Mas’ud Masduki (Rois Syuriah PWNU DIY), dan dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Ibu Nyai Hj. Durroh Nafisah Ali.

Sambutan perwakilan keluarga disampaikan oleh KH. Zaim Ahmad. Pertama, beliau menyampaikan ucapan terimakasih kepada para hadirin yang telah memberikan doa kepada KH Atabik Ali, selanjutnya beliau menyampaikan permohonan maaf untuk KH Atabik Ali yang berkaitan dengan haqqul adami. KH Zaim Ahmad Ma’shum dalam sambutanya menyampaikan beberapa keteladanan yang dicontohkan oleh KH Atabik Ali.  Pertama adalah sifat pantang menyerah KH Atabik Ali dalam berikhtiyar mengobati penyakitnya. Keteladanan selanjutnya lanjut beliau, adalah semangat silaturahim KH Atabik Ali meskipun dalam keadaan sakit. Selain itu KH Zaim juga menyampaikan tentang sifat kedermawanan dari KH Atabik Ali yaitu kontribusi beliau (KH Atabik Ali) dalam pendirian Pondok Pesantren At Taslim Demak. Terakhir, beliau menyampaikan tentang sosok KH Atabik Ali yang ‘alim dan juga ’aqil.

Acara tahlil dan doa dalam rangka 40 hari wafatnya KH. Atabik Ali diakhiri dengan mauidhlo hasanah yang disampaikan oleh KH. Said Asrori. KH. Said Asrori menyampaikan tentang keteladanan yang diberikan oleh KH Atabik Ali yaitu semangat dalam mengembangkan pondok pesantren diantaranya menanamkan kepada para santri tentang cinta kepadal ilmu. Selanjutnya beliau menjelaskan tentang ketawadukan KH Atabik Ali. Salah satu contohnya lanjut beliau, siapaun pasti memanggil KH Atabik Ali dengan panggilan “pak”. KH Said Asrori menggambarkan KH Atabik Ali sebagai sosok yang tidak pernah mengharapkan keluhuran. Terakhir, beliau (KH Said Asrori) menyampaikan “tidak ada tempat yang dapat memberikan pemahaman sekaligun pengamalan agama yang baik selain pondok pesantren. Salah satunya adalah pondok pesantren yang menjadi sumber mamba’ul ilmi dan mamba’ul hikmah, yaitu  Pondok Pesantren Krapyak, yang mempunyai hubungan kepada para masyayikh hingga Rosulullah Muhammad SAW”.

(Nahikabillah Rabba)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *